

Mosfeed Summary
MENANG MELAWAN SETAN : EPS. 20
MENANG MELAWAN SYAITHAN (USTADZ OEMAR MITA)
MENANG MELAWAN SYAITHAN – 20
USTADZ OEMAR MITA
Sebagaimana kita ketahui, dalam kehidupan ini tentulah ada musuh yang harus kita hadapi. Salah satu musuh yang harus kita kalahkan ialah Syaithan. Syaithan selalu mencegah kita untuk melakukan ketaatan.
Setan juga berlagak sebagai penasihat ketika mencegah manusia dari kebaikan. Dia akan mendatangi si kaya dan berbisik, “Kamu bekerja dengan hasil keringatmu sendiri, jangan sampai orang lain enak-enak mendapatkan sedekah darimu.”
Atau dua mendatangi orang orang yang sudah paham ilmu, kemudian memerintahkannya untuk tidak beramal dihadapan orang banyak karena itu termasuk sebagai riya. Para ulama menjelaskan "Sebaik baiknya amal adalah amal yang di sembunyikan namun jika kita tidak beramal disebabkan karena manusia pun, itu sesungguhnya bagian dari riya"
"Menyembunyikan Amal memang lebih baik, tetapi jangan juga tidak melakukan amal di karenakan manusia"
Karena jika kita beramal kemudian dilihat oleh banyak orang, khawatir :
-
Karena manusia hatinya terlalu rapuh saat amalnya di ketahui oleh banyak orang
-
Akan mendatangkan kesombongan dari pujian yang diperoleh
-
Syaithan akan mendorong kita untuk merasa puas
-
Syaithan akan membuat kita senang jika amalan kita di apresiasi manusia dan sedih saat apresiasi itu tidak ada
-
Syaithan akan membuat kita terlena dengan pujian pujian yang ada
Yang harus kita ketahui ialah : Melakukan Sebuah amalan karena manusia itu termasuk kedalam Syirik kecil, dan meninggalkan sebuah amalan karena manusia itu pun juga bagian dari riya. Saat ada ketakutan untuk melakukan sebuah amalan, maka yang harus dilakukan ialah :
-
Bersyukur kepada Allah
-
Perbanyak berdoa kepada Allah
-
Berusaha menyembunyikan amalan (Jika Bisa)
-
Jika suatu saat diketahui, maka jangan tinggalkan amalan tersebut, perkuat doa kepada Allah
Allah Berfirman "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui." (QS.Al-Baqarah:268)
Seringkali setan juga menghalangi manusia dari amal shalih yang lebih utama dengan cara menyibukkannya dengan amal shalih yang kurang utama. Seperti orang yang didorong untuk mengerjakan shalat sunnah semalam suntuk, lalu menjelang subuh ia tertidur dan tidak bisa menghadiri shalat Shubuh berjamaah. Atau membisiki si kaya dan berkata, “Bukankah banyak cara bersedekah yang lebih irit tanpa memerlukan biaya? Bukankah tasbih itu sedekah, takbir adalah sedekah, tahmid adalah sedekah, senyum kepada saudara juga sedekah? Mengapa harus mengeluarkan harta untuk sedekah?”
Itulah ranjau setan yang halus. Memang benar bahwa beberapa amalan tadi adalah sedekah. Tapi keutamaan amal dalam hal sedekah tergantung kepada kondisi orang bersedekah dan orang yang akan menerima sedekahnya. Bukan termasuk amal shalih jika seorang muslim yang berkecukupan menyaksikan ada saudaranya yang miskin kelaparan, lalu merasa cukup dengan melepas senyuman sebagai ganti dari sedekah harta.
Bahkan ini bisa berarti pelecehan dan penghinaan. Yang jelas, setan hendak merusak prioritas amal, sehingga seseorang kehilangan amal yang paling utama, sementara dirinya telah merasa berbuat sebaik-baiknya.
Syaithan memiliki jutaan jebakan yang siap untuk menenggelamkan kita kepada kemaksiatan. Jika ia gagal dalam 1 jebakan, maka ia akan siapkan jebakan lainnya yang tak kalah membahayakan
Syaithan dalam menggoda manusia, biasanya :
-
Melakukan Kesyirikan
-
Perkara Bid'ah
-
Melakukan Dosa dosa besar
-
Melakukan Dosa dosa kecil yang diremehkan
-
Disibukan dengan Perkara Perkara Mubah
-
Mereka dibiarkan beramal, namun dibaliknya ada kerusakan yang menanti
-
Allah mengingatkan manusia agar tidak terpesona oleh ‘nasihat-nasihat’ setan,
"Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS.Al-Araf:27)